Sepatu tetap bernama sepatu entah berharga murah atau mahal. Sebuah tas tetaplah kita sebut tas meski berharga puluhan ribu atau berlabel Hermes yang harganya ratusan juta. Sebuah motor tetaplah motor tak peduli ia seharga belasan juta atau seharga mobil SUV premium. Karenanya, seorang pelacur tetaplah bernama pelacur meski ia berharga puluhan juta atau ratusan juta. Pelacur saja, tak perlu dengan sebutan PSK artis atau apapun yang akan membuat seolah perbuatannya berbeda dan sedikit termaafkan.
Kita sudah lengah dengan koruptor. Dulu memiliki keluarga koruptor adalah aib seaib-aibnya, malu tujuh turunan. Namun karena pelakunya makin banyak dan beragam kita menjadi lengah, sanksi sosial mulai pudar dan perlahan menjadi hal yang dipandang biasa.
Jangan sampai ini juga terjadi untuk perbuatan melacurkan diri. Ini bukan soal seseorang memiliki hak individu untuk melakukan apapun. Ini tentang masa depan generasi. Tentang anak-anak kita. Tak terbayang yang terjadi dengan generasi berikutnya jika kita menjadi permisif terhadap perbuatan melacurkan diri. Karena itu, sudahlah, sebut saja sebagai pelacur. Tak usah dimanis-maniskan!