Sebuah project dalam PowerBuilder, minimal akan terdiri atas tiga buah file yaitu Workspace, Target, dan Library.

Workspace adalah tempat kerja untuk membangun, mengubah, melakukan debugging, serta menjalankan target dalam project.
Target adalah jenis aplikasi yang ingin dibuat dalam workspace. Bisa berbentuk sebuah application, template application, server component, atau sebuah web services.
Library adalah tempat untuk menampung semua object yang digunakan dalam project.

Workspace akan berbentuk file PBW (PowerBuilder Workspace), target dalam bentuk file PBT (PowerBuilder Workspace), dan library berbentuk sebuah file PBL (PowerBuilder Library). Jika misalnya kita membangun sebuah project dengan nama Hospital, maka kita akan mendapatkan 3 buah file Hospital.PBW, Hospital.PBT, dan Hospital.PBL. Andaikan untuk project tersebut kita membangun 20 buah modul sub program atau form, maka jumlah file fisik tetap hanya ada 3 file tersebut. Semua modul yang kita bangun akan disimpan dalam file Hospital.PBL dengan ukuran yang akan terus bertambah sesuai penambahan objek. PowerBuilder adalah sebuah OOP murni, karena itu semua hal yang kita bangun dalam aplikasi akan diperlakukan sebagai sebuah objek, dan semua objek akan diletakkan dalam file PBL. Inilah salah satu yang membedakan PowerBuilder dengan development tools lain. Semua hal dalam aplikasi akan diperlakukan sebagai objek yang akan memiliki properties dan methods.

Jika anda membangun sebuah project dengan target berupa application, maka anda akan mendapatkan sebuah objek application dalam library anda. Dalam contoh di atas, maka anda akan mendapatkan sebuah objek aplikasi yang bernama hospital. Dalam objek application hospital ini bisa diletakkan konfigurasi koneksi database dan instruksi untuk menentukan objek mana yang akan dijalankan saat aplikasi pertama running, biasanya adalah membuka sebuah objek window tempat menu utama akan dijalankan.

Konfigurasi koneksi database di dalam PowerBuilder secara default menggunakan transaction object standar yang bernama SQLCA (SQL Communication Area). Dalam SQLCA ini didefinisikan tentang parameter koneksi database ke DB Profile yang biasanya mengarah kepada sebuah DSN (Data Source Name) yang terhubung kepada Database.

Penggunaan SQLCA dalam objek application dilakukan dengan memberikan perintah:
CONNECT USING SQLCA;

Yang kemudian dilanjutkan dengan membuka sebuah window utama dalam aplikasi, misalnya:
Open(w_main_hospital)