Bagian 15: BNS, Glamour-nya Wajah Malam Kota Batu
Sabtu, 25 Agustus 2012. Sehabis maghrib, kami bersiap untuk menikmati suasana malam di Batu. Tujuan kami adalah BNS (Batu Night Spectaculair). Batu kota kecil, sehingga semua destinasi wisata yang ditawarkan mudah dijangkau dari penginapan. Soal BNS ini, jauh-jauh hari seorang kawan sudah mengingatkan bahwa perjalanan ke Malang tak akan lengkap jika tidak ke BNS.
Setelah melewati beberapa tikungan, kami sampai di BNS. Ini malam Minggu, pengunjung membludak. Bahkan kami harus parkir di tempat yang cukup jauh dari pintu masuk. Setelah beli tiket dan melewati pintu masuk, saya dan istri mulai bingung meladeni keinginan anak-anak. Begitu banyak tempat permainan yang tersedia, dan masing-masing punya preferensi sendiri-sendiri. Maka, kamipun berbagai tugas. Saya menemani Bram yang dari awal sudah naksir berat Rumah Hantu. Sebenarnya semua anak saya, termasuk mamanya, adalah penggemar berat segala jenis tontonan hantu, walau semuanya penakut. Atau jangan-jangan justru orang-orang penakutkah yang menyukai tontonan hantu?
Beberapa permainan kami coba, menuruti saja keinginan anak-anak. Gegap gempita teriakan anak-anak kecil yang hanyut di permainan, serta gemerlap lampu yang begitu meriah, membuat suasa di BNS in imemang spektakuler. Saya sendiri lebih suka menganggapnya sebagai pasar malam modern.
Sebenarnya area BNS tidaklah terlalu luas. Namun sangat efektif dimanfaatkan untuk berbagai permainan yang kaya dengan pencahayaan yang didominasi dengan kristal warna-warni sehingga berkesan luas dan glamour. Menjelang tengah malam, kami memutuskan untuk pulang. Di lorong jalan keluar rupanya penuh toko-toko yang menjual souvenir. Kamipun membeli seperlunya. Bayu membeli gasing yang bisa keluar lampu warna-warni.
Langit di atas BNS masih benderang penuh warna saat kami beranjak meninggalkan BNS menuju ke penginapan. Kelelahan hari ini harus segera dituntaskan di penginapan. []