Di NKRI, semua warganegara memiliki hak yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Karenanya jika semua orang berbondong-bondong ingin menjadi anggota legislatif atau pimpinan daerah, ya sah-sah saja. Termasuk para artis. Tak penting apa yang ingin mereka lakukan sebab orang suka melihat mereka. Partai pengusung juga sangat diuntungkan. Ada penghematan biaya yang luar biasa untuk promosi. Seorang kader yang ingin maju, dengan potensi kepemimpinan dan visi yang baik, tetap tak ada artinya jika masyarakat luas tidak mengenalnya. Dan artis punya hal itu.

Seorang artis sinetron atau artis film pasti mampu memainkan peran, sebab ya memang itu profesi mereka. Termasuk berperan sebagai seorang pemimpin ataupun anggota legislatif. Jangan salah, banyak kok di antara mereka itu yang lulusan S2. Hanya saja, ini mungkin bukan persoalan pendidikan ataupun popularitas. Ada hal mendasar ketika berbicara tentang seorang pemimpin, yaitu jiwa kepemimpinan. Sebuah jiwa kepemimpinan tumbuh dari dalam, didukung dengan totalitas upaya dan karya bagi yang dipimpin. Apakah para artis mampu dan punya itu? Bisa ya bisa pula tidak. Yang pasti kalau hanya menjadi pemimpin ketoprak, mereka sangat mampu. Ya kalau toh mereka terpilih sebagai pemimpin, dan ternyata hanya kualitas sebuah peran ketoprak, mari kita sama-sama sambut lahirnya sebuah negeri badut. []