Ketika menemukan fakta bahwa di hotel ini tak ada akses WiFi, saya rasa wajar. Yang salah adalah yang berharap, bahwa hotel di sebuah kota kecil akan menyediakan akses internet yang kencang. Ketika menemukan bahwa hotel tak membuka restoran kecuali untuk sarapan pagi, saya rasa wajar. Mungkin mereka sudah lelah.

Namun, ketika paginya menyadari betapa kaku, kikuk, dan dinginnya semua petugas hotel ini, saya yakin ada yang salah. Di situ lalu saya merasa takjub, terpana, dan trenyuh. Sepertinya pemilik hotel tidak memberikan hak kepada mereka. Hak untuk mendapatkan bekal pendidikan dan pelatihan yang cukup menjadi petugas hotel.

Bahkan orang-orang muda ini juga tidak diberitahu rahasia ilmu dasar dalam bekerja di bidang apapun: tersenyum dengan tulus.