Minggu ini, tepatnya tanggal 10-13 November 2015, digelar IPT (International People’s Tribunal) di Den Haag, untuk tragedi tahun 1965. Sejauh ini saya pahami, ini bukanlah sidang untuk memberi vonis hukuman. Ini adalah upaya untuk menguak kebenaran. Agar bangsa kita dapat melangkah dengan sejarah yang terang dan bersih. Fakta sejarah, semuram apapun, tak bisa diperlakukan serupa kotoran yang ditumpuk dibawah karpet mewah yang kita melangkah di atasnya tanpa beban.
Saya percaya, generasi yang bijak akan mengambil kebenaran dari sebanyak mungkin sumber. Bukan kebenaran yang dibentuk dari film atau kisah yang dipaksakan. Lalu, atas dasar kebenaran yang terungkap dan diterima semuanya, kita saling berangkulan membesarkan bangsa.
Banyak nyawa tak terhitung telah melayang di semua pihak saat itu, banyak orang-orang yang tak bisa pulang ke negerinya sendiri hingga sekarang. Di dada orang-orang buangan itu, merah putih berkibar perkasa tak kalah dengan kibaran di dada kita.
Entah apa yang akan terjadi setelah IPT di Den Haag, tak ada yang tahu.
Yang pasti, doa baik layak dilangitkan. Untuk bangsa Indonesia yang lebih baik.