Karya: Y. Wibisono
kunamai kau camar sebab di matamu kutemukan laut
kulayari hari-hari seperti pelaut mabuk
menelusurimu pada pantai yang menyisakan kenang
cintaku, cinta pelayar sesat
dalam perjalanan tanpa peta dan mimpi
sekejap, matamu adalah savanna
lalu aku memilih menjadi karnivora terliar
yang mengajarkanmu tarian purba
seperti tarian satwa di padang botswana
dan di ujungnya, ketika nafasmu
adalah satu-satunya oase yang tersisa
aku memilih berlari, mencuri mimpi dari pelukmu
kunamai kau salju sebab dalam dekapmu aku beku
kita dua makhluk kutub yang menggigil mencari hangat
lalu secepat es mencair kita tergagap dalam ambigu
kunamai kau api sebab dalam cintamu aku terbakar
dan kita berdansa dalam gairah yang meleleh
yang menjelma seonggok abu dalam perapian sunyi
catatan kita seperti roman setengah hati
seperti puisi kering penyair kesiangan
yang menulis larik-larik liar tanpa makna
dari pantai yang beda aku mengirim rindu
yang dicipta dari malam-malam gelap
dan warna-warna yang kupungut
dari pucuk ombak yang berlompatan
mahakam, o, mahakam
bila anginmu dari selatan, apa yang kau bawa?
cinta kelam dan rindu usang
seusang catatan, yang tak ingin dilupa!
Samarinda, 09 Februari 2006