Dalam mengerjakan project dengan PowerBuilder, jarang seorang programmer harus menggunakan script program yang panjang kecuali untuk kebutuhan yang sangat khusus. Script panjang sedapat mungkin dihindari. Dengan pemahaman yang baik akan events (methods) yang ada dalam setiap objek, seharusnya program yang dibangun dengan PowerBuilder akan selalu ringkas. Hal ini disebabkan PowerBuilder menunjukkan karakteristik encapsulation dengan sangat baik sebagai salah satu ciri OOP.

PowerBuilder adalah sebuah development tools yang masuk kategori RAD (Rapid Application Development), yang berarti mampu membangun jauh lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai melalui pendekatan tradisional. Perintah-perintah dalam PowerBuilder sangat ringkas dan khas, dan mendekati bahasa manusia. PowerBuilder juga menyediakan fasilitas Embedded SQL yang memungkinkan programmer untuk mengintegrasikan langsung perintah-perintah SQL ke dalam script.

Contoh perintah standar dalam PowerBuilder adalah untuk memanggil data dari tabel dan menampilkannya di layar:

dw_1.SetTransObject(SQLCA)
dw_1.Retrieve()

Perintah pada baris pertama adalah memberitahu PowerBuilder bahwa transaction object yang akan digunakan adalah SQLCA (SQL Communication Area). Di dalam SQLCA terekam informasi tentang database yang digunakan. Lebih detailnya adalah ada informasi tentang DB Profile yang berisi Data Source Name di ODBC, yang tentunya berisi informasi jenis DBMS, nama database, serta User ID dan Password untuk koneksi. Dengan hanya menulis satu baris printah sederhana sudah cukup, dan ini adalah bentuk encapsulation yang baik.

Perintah pada baris kedua adalah instruksi untuk membaca data dari tabel di database dan menampilkannya di dalam datawindow dw_1 yang sudah didesain di dalam window.

Dua baris perintah tersebut akan selalu digunakan setiap kali anda ingin menampilkan data di layar, baik untuk kebutuhan display, entry data, maupun reporting.

Beberapa perintah dasar lain yang akan sering digunakan adalah:

Menggerakkan pointer data

dw_1.ScrollToRow(1) -> menuju ke data pertama
dw_1.ScrollPriorRow() -> menuju ke data sebelumnya
dw_1.ScrollNextRow() -> menuju ke data selanjutnya
dw_1.ScrollToRow(dw_1.RowCount()) -> menuju ke data terakhir

Manipulasi data:

dw_1.InsertRow(0) -> menambahkan baris kosong baru di akhir record
dw_1.DeleteRow(0) -> menghapus record yang sedang tampil
dw_1.Update() -> menyimpan perubahan data
COMMIT; -> memastikan segala perubahan data diupdate ke database secara fisik

Hal lain yang cukup membantu dalam pengelolaan data adalah fasilitas Tab Order. Jika sedang membuat datawindow untuk Laporan atau Display maka semua column harus memili tab order 0 yang artinya tidak bisa dipilih untuk diedit. Sebaliknya jika sedang membuat datawindow untuk pengisian data, maka semua column yang bisa diisi harus bernilai lebih dari 0. Urutan dalam tab Order akan menentukan pergerakan pointer jika pengguna menekan tombol Tab.

Prinsipnya, membuat program dengan PowerBuilder akan jauh lebih cepat, tentunya programmer harus memahami konsep dan behavior-nya. Jika anda telah terbiasa dengan bahasa lain, misalnya Python, Visual Basic, dll maka pendekatannya harus berbeda. Pertanyaannya bukan jika di Python perintahnya begini, di PowerBuilder seperti apa. Tetapi jika Python melakukannya seperti ini, maka PowerBuilder melakukannya seperti apa. Selamat belajar PowerBuilder.