Senja di atas kapal penyeberangan. Turun dari kendaraan, mengobrol dengan awak kapal yang ramah. Barangkali ia menduga saya sedang menikmati suara gemercik dan kesiur angin. Ia tak terlalu keliru, tapi sebenarnya bukan itu yang utama. Saya sedang melirik posisi pelampung. Diam-diam menghafalkan posisinya dan memperhitungkan gerak tercepat untuk mencapainya. Dalam kondisi darurat, ia akan menjadi benda yang paling berharga di atas kapal. Melebihi apapun.