Ketika Chester Carlson mempatenkan mesin pengganda dokumen temuannya tahun 1942, tak banyak yang memberi apresiasi. Perusahaan besar sekelas Kodak, IBM, General Electric, menolak proposal Chester. Kebutuhan menggandakan dokumen mungkin perlu tapi tak akan pernah pada skala besar, temuan itu dinilai tidak akan memberikan keuntungan yang menarik.Ia tak menyerah, hingga menemukan Haloid Company yang bersedia menjadi mitra pengembangan, yang akhirnya berubah nama menjadi Xerox Corporation. Berpuluh tahun kemudian, produk yang disebut dengan mesin fotocopy itu, telah menjadi jantung dari kegiatan administrasi bisnis manusia di seluruh belahan dunia. Bisnis bisa lumpuh, jika sehari saja seluruh mesin fotocopy tak berfungsi.

Meski bukan yang pertama, SixDegrees.com yang muncul tahun 1997 dapat dianggap sebagai pelopor jejaring sosial. Namun pada saat itu, orang belum berpikir bahwa urusan pertemanan dan nostalgia, dapat menjadi bisnis yang sangat besar. Sepuluh tahun setelah itu, orang bisa frustasi jika layanan jejaring sosialnya down sehari saja. Lalu, mata dunia terbelalak ketika awal 2014 Facebook mengakuisisi WhatsApp dengan nilai fantastis US$ 19 miliar! Apapun alasan Mark Zuckerberg, dan apakah itu langkah yang tepat atau tidak, yang pasti memang ada bisnis yang sangat besar di situ.

Kini, mesin fotocopy mungkin telah mencapai titik kejenuhan teknologi. Untuk menyambung nafas, inovasi yang dilakukan adalah integrasi dengan peralatan lain. Jejaring sosial, suka tidak suka, akan segera mengalami titik jenuh. Setelah langkah penetrasi besar-besaran ke perangkat genggam, maka selanjutnya tinggal permainan features yang akan membuatnya bertahan. Kemajuan peradaban manusia, telah membuat usia hidup sebuah teknologi makin pendek dibanding masa sebelumnya.

Dunia harus bersiap untuk sesuatu yang baru lagi.[]