Bagian 16: Berwisata dan Belajar di Jatim Park
Minggu, 26 Agustus 2012. Pagi sekali kami bangun. Oh ya, hotel ini tanpa AC. Bukan karena ini jenis hotel budget. Bukan. Tapi karena udara di Batu sangat dingin. Terutama saat pagi. Maka bisa ditebak, kami berebut untuk mandi belakangan. Anak-anak memilih untuk nyungsep di selimut, pura-pura tidur agar tidak mandi duluan. Air hangat pun tak bertahan lama. Begitu keluar kamar mandi, udara dingin menyergap lagi.
Selesai sarapan, kami menuju ke Jatim Park. Dan sesuai promosi resepsionis, hotel ini hanya kurang lebih 75 meter dari pintu masuk. Ini Jatim Park 1. Dalam jarak yang tidak terlalu jauh, Batu juga punya Jatim Park 2. Tapi nampaknya waktu kami hari ini cukup untuk satu tempat wisata saja.
Jatim Park sangat cocok untuk wisata keluarga. Orang tua dan anak-anak dapat secara bersama-sama menikmati suasana di sini. Tempat wisata ini dibangun di atas tanah seluas 11 hektar. Bermacam-macam wahana ada di sini. Mulai dari hal-hal yang berlatar pendidikan dan pengetahuan, maupun yang murni hiburan. Sebenarnya, tanpa mencoba satu wahanapun, cukup berjalan berkeliling untuk seluruh tempat sudah cukup memakan waktu dan melelahkan.
Keinginan anak-anak beragam, tetapi mereka satu suara untuk dua tempat: rumah hantu dan water park. Ada kejadian lucu saat kami masuk ke rumah hantu. Hantu-hantu ini sebagian adalah orang yang berpakaian menyeramkan, sebagian lagi adalah boneka yang digerakkan secara mekanik. Rupanya saat kami masuk, ada gangguan elektrik sehingga hantu-hantu mekanik menjadi mogok, dan lighting menjadi tidak sesuai skenario. Dalam gelap gulita saya menemukan 2 orang yang sedang menunduk di pojok, tidak menjawab ketika disapa. Saya tahu, mereka adalah teknisi yang sedang berjuang memperbaiki masalah elektrik, dan pura-pura tidak bergerak agar tidak mengganggu suasana menyeramkan. Tidak seperti dua kakaknya yang sembunyi di belakang punggung, Bayu malah berusaha menirukan semua gerakan saya yang mencoba menggetok setiap hantu yang mencoba menakuti. Dari rumah hantu, kami sempat menaiki wahana Spinning Coaster. Ujian nyali dari Spinning Coaster ini telah membuat anak-anak kurang bernafsu untuk mencoba coaster-coaster yang lain.
Puncak dari keriangan anak-anak tertumpah saat mereka menceburkan diri di water park. Saat mereka sedang asyik, saya memanfaatkan waktu untuk survey kuliner. Sudah bisa dipastikan, anak-anak akan lama di water park dan sesudahnya mereka akan menjadi monster-monster yang kelaparan. Harus ada pilihan tempat makan yang pas untuk mereka, juga untuk si sopir ini yang malam ini juga harus menempuh jarak lagi dari Malang ke Surabaya.
Akhirnya, ketika langit berubah menjadi warna senja, kami meninggalkan Kota Batu. Sebenarnya, saya sangat ingin mampir ke Cangar, sekedar untuk napak tilas, ketika dulu bersama-sama dengan teman kuliah menggelar acara perpisahan di sana. Tapi waktu dan kondisi tidak memungkinkan. Maka, dengan segenap kelelahan, saya putuskan langsung ke Surabaya. Tapi dengan satu kesepakatan, bahwa di liburan mendatang akan mampir lagi ke sini, juga singgah di Jatim Park 2, mungkin juga akan ke Cangar. []