Bagian 12: Sate Sido Moro – Jangan Lihat Tempat, Uji Cita Rasanya
Jumat, 24 Agustus 2012. Sudah beberapa kawan, tak kurang dari 4 kawan terpercaya, memberikan rekomendasi untuk mencoba sate Sido Moro. Lokasinya di depan Stadion Kelutan Trenggalek. Pagi itu, sebagai bagian penutup liburan di Trenggalek, kami sudah menyiapkan diri untuk menyantap sate kambing. Setelah dua kali berputar, akhirnya kami menemukan lokasi warung sate Sido Moro. Warungnya lebih kecil dari yang kami duga. Tapi, saya yakin tentu bukan tanpa sebab jika kawan-kawan saya memberikan rekomendasi hebat untuk warung ini. Bahkan, katanya warung ini mengalahkan sate Manyol di Bendo yang legendaris itu.
Setelah menunggu dengan harap-harap cemas, akhirnya si sate kambing inipun muncul. Lengkap dengan gule yang juga kami pesan. Ternyata memang luar biasa. Dan saya yakin tidak mungkin menemukan yang seperti ini di Samarinda. Di luar dugaan, gulenya juga luar biasa. Biasanya saya memesan gule untuk pendamping sate hanyalah untuk pelengkap, agar ada kuah untuk melancarkan proses. Tapi gule ala Sido Moro ini sangat istimewa. Baik bentuk maupun cita rasanya. Dagingnya empuk, dan aroma kambingnya masih begitu terasa. Ini yang paling saya suka. Biasanya saya sering mengeluh ketika menikmati olahan kambing, karakter kambingnya hilang dan tinggal potongan daging tanpa identitas.
Hebatnya lagi, tigak anak saya ternyata menyukainya. Baik sate maupun gulenya. Biasanya mereka hanya bisa menerima sate ayam. Tapi di sini, mereka dengan bersemangat melahap sate dan gule, walau dengan sedikit sambal.
Maka, sate dan gule Sido Moro langsung menjadi favorit kami. Semuanya sepakat bahwa di liburan berikutnya, jika kami ke Trenggalek, warung ini masuk dalam daftar teratas untuk disinggahi. []