Kalimantan Timur adalah salah satu daerah penyumbang terbesar penghasilan negara. Cukup banyak industri yang tumbuh meliputi batubara, minyak, gas, emas, perkayuan dan beberapa industri lainnya. Sebagian perusahaan tersebut adalah perusahaan kelas nasional, sebagian PMA dan juga perusahaan lokal.

 

Beragamnya kelas perusahaan yang ada di tengah daerah otonom yang relatif jauh dari ibu kota seperti Kalimantan Timur ini ternyata menimbulkan keunikan sendiri dalam pertumbuhan teknologi informasi. Perusahaan-perusahaan besar pada umumnya belum cukup punya kepercayaan untuk menggandeng konsultan atau vendor lokal. Proyek-proyek IT yang bernilai penting bagi perusahaan akan diserahkan ke konsultan-konsultan besar dari Jawa. Tentu saja hal ini cukup bisa dimaklumi. Di sisi yang lain, beberapa usaha lokal yang tumbuh di Kalimantan Timur adalah perusahaan yang masih sangat perlu “pencerahan” di bidang IT. Perusahaan-perusahaan pada kelas ini masih sangat alergi pada angka-angka investasi di bidang IT. Maka yang terjadi adalah sebuah kesenjangan yang unik. Sebuah pekerjaan yang berjenis sama akan sangat signifikan beda harganya antara di perusahaan lokal dengan perusahaan skala nasional di Kaltim. Kondisi inilah yang sering masih menjadi pertimbangan pelaku IT untuk membangun usaha di Kaltim.

 

Dari sisi pendidikan IT, sebenarnya gaung tumbuhnya kehidupan IT di Kaltim mulai muncul. Sebuah universitas negeri telah membuka jurusan informatika, selain itu ada 3 universitas swasta yang berbentuk sekolah tinggi informatika. Beberapa sekolah kejuruan informatika juga telah berdiri. Tentu saja data-data ini bukanlah ukuran, sebab bagian terpenting dari hasil pendidikan ini adalah kualitas lulusan.

 

Sebagai orang yang kebetulan diserahi perusahaan untuk memimpin satu organisasi kecil untuk ngurusin IT, pada hakekatnya saya juga seorang user tenaga kerja. Seperti halnya urusan konsultan dan vendor, memakai tenaga kerja lokal atau dari Jawa tetap satu pilihan yang dilematis. Problem kualitas ini akhirnya cukup terbantu dengan bersekolahnya beberapa mahasiswa lokal ke perguruan tinggi yang berkualitas di Jawa. Sekembalinya mereka ke daerah, memang cukup membawa warna baru dalam perkembangan IT di Kaltim.

 

Maka sesungguhnya peluang mengembangkan IT di Kalimantan Timur adalah sebuah pekerjaan yang menantang. Jika di beberapa kota besar telah mulai jenuh karena ketatnya persaingan, peluang di Kaltim masih cukup terbentang lebar. Beberapa pekerjaan menantang sedang menunggu di depan mata; meningkatkan kualitas pendidikan, “mendidik” pengusaha lokal untuk mengerti pentingnya IT, meyakinkan perusahaan besar untuk mulai percaya pada tenaga lokal dan seabreg lagi tantangan yang lain.

 

Salah satu solusi yang tepat untuk hal tersebut adalah pengenalan teknologi baru ke masyarakat IT di Kaltim, misalnya Development Tools. Dan di area inilah agaknya teknologi .NET cukup layak untuk diperkenalkan. Usaha untuk ini sebenarnya telah mulai dirintis tahun lalu ketika salah satu sekolah kejuruan di Samarinda bekerja sama dengan Microsoft mengadakan seminar dan workshop Introduction to .NET. Atas tawaran seorang kawan dan juga dorongan untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat IT di Kaltim, saya memberanikan diri menjadi pembicara pendamping. Dan kini sayapun mencoba memberanikan diri mendaftar sebagai kandidat Local Group Leader INDC untuk area Kaltim. Tetap dengan satu niat, membantu berperan dalam meningkatkan pengetahuan IT bagi masyarakat Kaltim.