Mampu mendengarkan seseorang berbicara dengan menggunakan dua telinga kita, sesungguhnya adalah tingkatan kemampuan mendengar yang paling rendah. Di atas itu, adalah mendengarkan dengan mata kita. Jika kita mendengarkan orang lain dengan telinga kita, tapi mata kita tidak fokus ke dirinya, apalagi jelalatan kemana-mana, maka orang yang berbicara akan terganggu dan akhirnya informasi yang sebenarnya kita perlukan tidak akan kita dapatkan. Tapi mampu sekedar mendengarkan dengan telinga dan mata, bukanlah kemampuan mendengar yang terbaik. Di atas itu, adalah mendengar dengan hati. Jika telinga dan mata kita fokus kepada pembicara, tetapi hati kita fokus ke hal lain, percayalah bahwa si pembicara akan bisa merasakan itu dan kemungkinan kita juga tidak akan mendapatkan informasi inti yang sedianya ingin dia sampaikan.
Belajar ilmu mendengar, relatif lebih sulit dibanding ilmu berbicara. Tetapi, saat kita berbicara sesungguhnya kita hanya mengulang-ulang apa yang sudah kita ketahui. Tetapi, ketika mampu mendengar dengan baik, sangat mungkin kita akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru.
Selamat menyongsong akhir tahun.