Bahagia itu sederhana, adalah ketika setiap kehadiran pagi memberi keindahan di hati. Syaratnya juga sederhana, tak ada kebencian yang dipelihara lama. Memiliki rasa benci adalah fitrah, paket lengkap menjadi manusia utuh. Namun memeliharanya lama adalah hal lain. Semestinya ia hanya serupa angin liar yang datang menerpa lalu segera kita biarkan pergi. Menahannya lama akan menyesakkan tubuh seperti derita masuk angin. Memelihara kebencian lama, berhari, berbulan, bahkan bertahun, juga dapat memburamkan pandangan mata dan pandangan hati. Rasa benci serupa angin liar ini dapat diderita kapan saja dan dari manapun. Termasuk rasa benci berkepanjangan yang tiba-tiba menempel sejak pilihan presiden yang entah telah berapa lama berlangsung itu. Di kubu manapun.