Dari balik dinding penjara Waldheim di Jerman, dengan berbekal buku geografi, atlas, dan imajinasi yang sangat luar biasa Karl May menulis kisah petualangan berlatar Wild West. Saya membaca karyanya pertama kali di tahun 1984, di perpustakaan kecil di sekolah saat SMP. Dan seperti racun yang menguatkan, dalam beberapa minggu berikutnya isi dalam kepala saya hanyalah tentang Old Shatterhand dan Winnetou yang berkuda berdua menyusuri padang prairi, di antara kawanan mustang dan bison. Saat menulis, Karl May belum pernah ke Amerika dan belum pernah bertemu dengan orang Indian. Namun ketelitiannya dalam memadukan data geografi dan imajinasi, membuat buku-bukunya digemari di seluruh dunia, termasuk di kalangan masyarakat Amerika sendiri.

Barangkali memang demikian. Dalam serba keterbatasan, imajinasi berkembang meluas. Kini, dalam kondisi serba penuh kemudahan dan keleluasaan, imajinasi menyempit menjadi seukuran layar gadget. Tak perlu imaji, sebab semua sudah tersaji. Di ujung jemari.