Segala sesuatu ada ukurannya. Minum air putih itu menyehatkan, namun jika berlebihan akibatnya juga buruk. Mungkin membuat tubuh kita akan mirip sapi glonggongan yang beberapa waktu lalu marak terjadi.

Sesuatu yang berlebihan itu selalu tak elok. Tahun 2011, pemerintah menebus hukuman mati yang dijatuhkan kepada seorang TKI. Simpati masyarakat yang berlebihan menghasilkan sumbangan uang 1,2 milyar untuknya. Simpati yang akhirnya melahirkan keprihatinan, bukan pada penderitaannya yang telah lewat tetapi atas perilakunya yang kurang elok setelah memiliki uang banyak.

Minggu ini, nurani kita tersentak saat seorang ibu penjual makanan dagangannya diobrak-abrik dan dirampas oleh petugas di bulan ramadhan. Banyak pihak yang turut meneteskan air mata untuk ibu itu. Barangkali itu adalah satu-satunya cara yang ia mampu untuk bertahan hidup. Menyajikan makanan untuk orang yang tidak berpuasa, dengan alasannya masing-masing. Nurani masyarakat yang tersentak secara kolektif bertemu dengan teknologi media sosial, melahirkan kekuatan yang meski bisa diduga tetap saja mengagetkan. Dalam waktu 14 jam, terkumpul sumbangan 111 juta rupiah, dan akhirnya ditutup pada angka 265 juta yang berasal dari 2427 penyumbang.

Belajar pada peristiwa 2011, semoga ini berakhir dengan tetap elok, tidak menjadi hal yang berlebihan. Pengumpul donasi, anak muda yang baik itu, telah menjelaskan ke media tidak akan menyerahkan semuanya ke ibu itu, tetapi akan meratakan ke orang lain yang senasib. Semoga berakhir baik. Semoga peristiwa ini memberi hikmah yang baik kepada semua pihak, dan tidak perlu melebar, tidak perlu dipaksa untuk menyangkut paut perkara lain. Ramadhan bulan yang suci, mari perbanyak perbuatan baik dan prasangka baik.